Pengaruh Pandemi Terhadap Perekonomian
Hai semua! terimakasih yang sudah meluangkan waktu untuk membaca blog saya.
Pada bulan Desember 2019 dunia digemparkan dengan munculnya virus baru yaitu Corona virus atau yang biasa dikenal dengan COVID-19. Virus ini awalnya muncul di kota Wuhan, China dalam sekejap virus merebak keseluruh dunia bahkan sampai ke Indonesia tepatnya tanggal 2 Maret 2020.
Dampak dari COVID-19 ini kian terasa apalagi sudah 6 bulan Indonesia terkena dampaknya. Mulai dari sekolah-sekolah yang masih belajar lewat Daring, Tempat-tempat wisata yang belum dibuka bebas, dan masih banyak lagi.
Dari semua kejadian tersebut sudah dapat dipastikan sangat berdampak pada sektor ekonomi, bagaimana tidak pusat-pusat belanja diIndonesia yang biasanya ramai pada hari weekand sekarang sepi dikunjungi pengunjung. Para pengunjung khawatir terkena paparan virus dan memilih untuk berdiam diri dirumah. Sudah banyak usaha yang gulung tikar karena pandemic saat ini, tempat tempat makan diluar sana banyak yang merugi karena sepinya pengunjung jadi banyak yang memilih menutup outletnya, adanya juga yang membanting stir beralih ke jualan lewat online. Banyak juga para pekerja yang harus di PHK untuk mengurangi beban finansial perusahaan.
Dikutip dari laman https://republika.co.id/berita/qdgt5p383/tiga-dampak-besar-pandemi-covid19-bagi-ekonomi-ri Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suryo Utomo mengungkapkan tiga dampak besar pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia sehingga masuk dalam masa krisis. Hal tersebut disampaikan Suryo Utomo saat memperingati Hari Pajak 2020 yang bertema “Bangkit Bersama Pajak dengan Semangat Gotong Royong”.
“Gejolak ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 ini menghantam Indonesia bagaikan sebuah perfect storm yang setidaknya memberi tiga dampak besar bagi perekonomian,” katanya di Jakarta, Selasa (14/7).
Suryo menyebutkan dampak pertama adalah membuat konsumsi rumah tangga atau daya beli yang merupakan penopang 60 persen terhadap ekonomi jatuh cukup dalam. Hal ini dibuktikan dengan data dari BPS yang mencatatkan bahwa konsumsi rumah tangga turun dari 5,02 persen pada kuartal I 2019 ke 2,84 persen pada kuartal I tahun ini.
Dampak kedua yaitu pandemi menimbulkan adanya ketidakpastian yang berkepanjangan sehingga investasi ikut melemah dan berimplikasi pada terhentinya usaha.
Dampak ketiga adalah seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi sehingga menyebabkan harga komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara juga terhenti.
Namun bukan hanya Indonesia yang terkena dampaknya tetapi seluruh dunia terkena dampak pahit dari pandemic saat ini. Seperti contohn negara Singapura yang sampai saat ini belum membuka akses untuk sektor pariwisatanya, padahal pendapatan terbesar negara Singapura adalah dari sektor pariwisatanya. Sudah dapat kita bayangkan berapa besar ruginya negara Singapura akibat COVID-19 saat ini. Negara-negara lainnya pun pasti berdampak sama.
Tetapi yang patut kita syukuri sekarang adalah akibat COVID-19 ini kita dapat berkumpul dengan keluarga dirumah. Dan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya turun dari 6% ke 3% tidak seperti negara lainnya apalagi negara-negara maju yang pertumbuhan ekonominya sudah mencapai di titik minus.
Komentar
Posting Komentar